Senin, 04 Juli 2011

Integrated Ramadhan Camp


PESANTREN RAMADHAN TERPADU


TEMA : "SHOLEH, CERDAS, TERAMPIL dan PEDULI"


TUJUAN : Agar peserta memiliki Kesholehan moral, kecerdasan intelektual, ketrampilan hidup dan kepedulian sosial.



SYARAT PESERTA :

- Usia minimal 10 – 20 tahun (SD-SLTP – SLTA-kuliah tingkat pertama)
- Sehat jasmani dan rohani
- Bersedia mematuhi tata tertib dan melaksanakan aturan panitia



JUMLAH PESERTA : 80 - 100 orang


WAKTU : 5 - 7 Agustus 2011


TEMPAT : KAMPUS INSAN CENDEKIA dan PUSPIPTEK SERPONG Tangerang



MATERI/ KEGIATAN :


IBADAH- Sholat Berjamaah 5 Waktu- Qiyamul-Lail & Muhasabah- Baca Al-Qur’an (Tilawah) dan Tasmi’- Kisah Keteladanan (siroh) dengan metode dongeng


PENGEMBANGAN DIRI dan LIFE SKILL- Motivasi menuju sukses (Dunia-Akhirat)- Sharing kehidupan - Jumpa Tokoh- Outbound (Softgames)- Daily Emergency Respons


WAWASAN IPTEK- Kunjungan ke Laboratorium IPTEK di Kawasan PUSPIPTEK Serpong- Peragaan IPTEK


KEPEDULIAN SOSIAL- Kunjungan Ke Rumah Yatim-Piatu- Santunan kepada dhuafa.



FASILITAS :


- Kaos dan slayer
- Sertifikat
- Transportasi untuk kunjungan
- Konsumsi & Snack (Sahur dan Buka Puasa)
- Wisma / Penginapan
- Dokumentasi foto digital dalam bentuk CD.



BIAYA :Rp 400.000 per-orang.



PENDAFTARAN :


1. 08161693044 (Eko Yudho)
2. 081310254856 (Rohmad Salam)
3. 085219068581 (Bayu Gawtama)


atau via email: club_rescue@yahoo.co.id



Pendaftaran paling lambat 4 Agustus 2011 



PENYELENGGARA :

- INDONESIA RESCUE CLUB (IRC)

- GREEN OUTDOOR ADVENTURES (GOA)

- SCHOOL OF LIFE (SOL)


Jumat, 03 Juni 2011

Pertolongan Pertama pada Luka


Berikut ini beberapa tips sederhana mengenai pertolongan pertama yang dapat kita lakukan apabila kita atau anak kita terluka :


1. Tetap tenang. Melihat darah mungkin membuat panik sebagian besar orang, namun penting untuk tetap mengontrol diri tetap tenang. Anda akan membuat keputusan yang lebih baik jika Anda tenang.



Kenali ringan-beratnya luka. Mengenali jenis luka sangat penting. Luka yang ringan dan tidak banyak perdarahan mungkin dapat anda tangani sendiri. Tapi jangan mencoba menangani sendiri luka yang serius dan banyak perdarahan. Meskipun demikian, pada luka serius anda tetap dapat melakukan pertolongan pertama dengan melakukan penekanan pada luka menggunakan kain/balut tekan untuk menghentikan perdarahan dan segera membawanya ke UGD. Mungkin tidak mudah membedakan antara luka ringan dan luka berat. Contoh luka ringan : luka lecet, luka gores, dan luka dengan perdarahan sedikit. Contoh luka berat : luka tusuk di perut, luka tusuk di dada, luka sayat yang luas/panjang, dan luka dengan perdarahan banyak.




2. Lakukan penekanan. Sebagian besar pendarahan aktif dapat dihentikan dengan melakukan penekanan langsung pada luka menggunakan lap/kain/pakaian selama lima atau sepuluh menit. Kesalahan yang paling umum biasanya adalah berhenti menekan terlalu cepat untuk mengintip lukanya. Kesalahan ini bisa saja menyebabkan pendarahan yang lebih banyak atau terjadi penggumpalan yang mempersulit untuk mengontrol tekanan selanjutnya. Jika pendarahan terjadi lagi setelah sepuluh menit penekanan dilanjutkan, lakukan lagi penekanan dan hubungi dokter untuk meminta pertolongan. Jangan gunakan turniket (alat untuk menghentikan pendarahan) atau ikatan pada lengan atau kaki jika tidak terlatih untuk menggunakannya sebab akan berisiko terjadi beberapa komplikasi. Luka pada daerah tertentu seperti kepala, wajah, jari tangan dan jari kaki akan mengeluarkan darah lebih banyak dibandingkan bagian tubuh lainnya. Hal tersebut disebabkan pembuluh darah kapiler di daerah tersebut lebih banyak.




3. Bersihkan dan balut luka. Jika Anda merasa yakin dan mampu mengatasi masalah pada luka ringan, basuhlah luka dengan air bersih, bila perlu basuh luka dengan air mengalir. Periksa luka dan yakinkan bahwa luka tersebut sudah bersih. Luka yang tidak bersih dapat menyebabkan infeksi di kemudian hari.




4. Berikan larutan povidone iodine (nama merek betadine) dan salep antibiotik, lalu balut dengan kassa yang steril. Bila anda belum bisa melakukannya, hubungi dokter anda. Mintalah penjelasan kepada dokter anda bagaimana melakukan perawatan luka di rumah. Jika terjadi kemerahan, pembengkakan, muncul nanah, atau pendarahan berulang-ulang pada luka, konsultasikan secepatnya. Pemberian povidone iodine dan alkohol menyebabkan perih pada luka. Jika anak Anda baru saja diimunisasi tetanus, injeksi tetanus tidak dibutuhkan. Jika anak Anda belum mendapatkan booster tetanus selama lima tahun, dokter anak Anda mungkin akan menganjurkan pemberian injeksi imunisasi tetanus.




5. Segera ke dokter/UGD bila luka serius. Tidak peduli seberapa banyak (atau seberapa sedikit) pendarahan yang terjadi, hubungi dokter jika luka cukup dalam (menembus kulit) atau panjangnya lebih dari ½ inci (1,27 cm). Luka yang dalam dapat merusak otot dan pembuluh darah, meskipun kondisi luar luka tidak terlihat serius. Luka lecet yang panjang dan terletak pada wajah, dada, dan punggung biasanya menyisakan bekas luka yang buruk. Dalam situsi tersebut, luka perlu ditutup (dijahit), bekas luka mungkin akan lebih sedikit membekas. Jika ragu apakah luka perlu dijahit atau tidak, hubungi dokter/ke UGD. Luka sebaiknya dijahit dalam waktu kurang dari 8 jam setelah luka terjadi.




sumber : http://www.arisclinic.com

Kamis, 26 Mei 2011

Jenis Gigitan Ular dan Tips Mengatasinya

Tidak semua ular berbahaya, namun jangan pernah menganggap remeh hewan yang satu ini. Mengenal beberapa jenis ular dan gigitannya, akan sangat membantu kita dalam mengambil tindakan yang tepat. Terlambat atau salah mengatasi gigitan ular (snake bite), akan berdampak sangat serius. Tidak sedikit yang berujung pada kematian.

Gambaran Klinis Gigitan Ular     :

Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular.
Gejala lokal:  edema (pembengkakan), nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).
Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi (ludah bertambah banyak), muntah, nyeri kepala, pandangan kabur

Beberapa jenis ular yang sering kita jumpai, antara lain                :

1. Ular hijau (Trimeresurus albolaris)
2. Ular tanah (Ankistrodon rhodostoma)
3. Ular welang (Bungarusfasciatus)
4. Ular sendok (Naya sputatrix)

Jenis Gigitan Ular

Gigitan Elapidae (misal:  ular kobra, ular weling, ular welang, ular sendok, ular anang, ular cabai, coral snakes, mambas, kraits)

1. Semburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kaku pada kelopak mata, bengkak di sekitar mulut.
2. Gambaran sakit yang berat, melepuh, dan kulit yang rusak.
3. dampak 15 menit setelah digigit ular ; muncul gejala sistemik.
4. Dampak 10 jam setelah digigit ular ; paralisis urat-urat di wajah, bibir, lidah, tenggorokan, sehingga sukar bicara, susah menelan, otot lemas, kelopak mata menurun, sakit kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa di sekitar mulut.
5. Kematian dapat terjadi dalam 24 jam.

Gigitan Viperidae/Crotalidae (ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo):

1. Gejala lokal timbul dalam 15 menit, atau setelah beberapa jam berupa bengkak di dekat gigitan yang menyebar ke seluruh anggota badan.
2. Gejala sistemik muncul setelah 5 menit atau setelah beberapa jam.
3. Keracunan berat ditandai dengan pembengkakan di atas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ditandai dengan perdarahan hebat.

Gigitan Hydropiidae (misalnya: ular laut)

1. Segera timbul sakit kepala, lidah terasa tebal, berkeringat, dan muntah.
2. Setelah 30 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh, dilatasi pupil, spasme otot rahang, paralisis otot, mioglobulinuria yang ditandai dengan urin warna coklat gelap (ini penting untuk diagnosis), ginjal rusak, henti jantung.

Gigitan Rattlesnake dan Crotalidae (misalnya: ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo)

1. Gejala lokal: ditemukan tanda gigitan taring, pembengkakan, ekimosis, nyeri di daerah gigitan, semua ini indikasi perlunya pemberian polivalen crotalidae antivenin.
2. Anemia, hipotensi, trombositopeni.

Cara Mengatasinya

1. Tenang dan jangan panik
2. Tidak terlalu banyak bergerak apalagi menggerakkan bagian tubuh yang terkena gigitan ular
3. Sedapat mungkin mengidentifikasi jenis ular yg menggigit, kalau tahu nama sebenarnya akan jauh lebih membantu, kalaupun tidak jangan dipaksakan mengejar ular tersebut nanti malah bisa digigit dua kali lagi
4. Jangan ditoreh/dilukai/dirobek
5. Diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan
6. Bila belum tersedia antibisa, ikatlah 2 ujung yang terkena gigitan. Tindakan ini kurang berguna jika dilakukan lebih dari 30 menit setelah gigitan.
7. Segera bawa ke rumah sakit

Tips! Jika tergigit ular berbisa sekali, usahakan jangan bergerak terlalu banyak. Semakin banyak gerak akan semakin mempercepat bisa ular menyebar ke seluruh tubuh. Angkat si sakit dengan usungan. Ikatlah bagian badan tepat di atas luka gigitan dengan sehelai kain. Jangan mengikat terlalu kencang. Segera bawa ke dokter terdekat. Bila jauh dari fasilitas kesehatan/dokter, lakukan sayatan pada luka gigitan baru dengan pisau yang telah bebas kuman, kemudian hisaplah dan ludahkan secepatnya, lakukan beberapa kali.

Perhatian! Jangan menyayat atau menghisap luka gigitan yang telah lebih dari 1/2 jam. Menghisap harus dengan mulut yang sehat dan tidak ada luka di mulut.

 Ciri-ciri ular berbisa

1. Bentuk kepala segiempat panjang
2. Gigi taring kecil
3. Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan

Ciri-ciri ular tidak berbisa

1. Bentuk kepala segitiga
2. Dua gigi taring besar di rahang atas
3. Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring

Rasa nyeri pada gigitan ular mungkin ditimbulkan dari amin biogenik, seperti histamin dan 5-hidroksitriptamin, yang ditemukan pada Viperidae.

Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular berbisa, yaitu terjadi edema (pembengkakan) pada tungkai ditandai dengan 5P: Pain (nyeri), Pallor (muka pucat), Paresthesia (mati rasa), Paralysis (kelumpuhan otot), Pulselesness (denyutan). (dari berbagai sumber)

Referensi:
Sudoyo AW, et.al. (ed.) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. 2006. FK UI. Jakarta. Hlm. 210-212.

Senin, 23 Mei 2011

DAILY EMERGENCY TRAINING (DET)

Di Serpong, Tangerang, seorang bayi berusia satu tahun menjadi korban “kepanikan” ibunya sendiri. Bayi itu tercebur ke kolam ikan yang tidak terlalu dalam, namun karena panik, ibunya hanya bisa menangis tanpa melakukan apapun. Akhirnya, bayinya meninggal dunia. Hal serupa juga pernah terjadi di Bogor, dan di berbagai daerah lainnya.

Jakarta dan sekitarnya sering dilanda kebakaran, dan tragisnya tidak jarang menimbulkan korban, baik anak-anak maupun orang dewasa. Bisa jadi, salah satu penyebabnya karena anggota keluarga tidak pernah diberi pengertian tentang bahaya api dan potensi kebakaran di rumah. Satu hal lagi, mereka juga tidak pernah diajarkan cara menangani api, sebelum membesar.

Bagaimana dengan kejadian-kejadian kecil di rumah yang sering kita temui sehari-hari? Bagaimana penanganan yang tepat dan benar terhadap luka bakar atau terkena air panas? Apa yang harus dilakukan ketika ada yang kesetrum? Terkena gigitan binatang? Luka ringan dan patah tulang? Atau tiba-tiba orang terkasih terkena serangan jantung mendadak? Ternyata banyak yang belum mengerti apa yang harus dilakukan, dan hanya bisa panik!

Bencana tidak hanya berupa bencana alam, bisa juga berbentuk kejadian-kejadian tersebut diatas. Ia bisa terjadi dimana saja, kapan saja, saat sendiri atau bersama-sama. Anda belum terlambat untuk memberi wawasan dan keterampilan bagi seluruh anggota keluarga, tidak terkecuali, untuk mampu bertindak secara tepat, cepat dan benar saat mengalami kejadian yang tidak diinginkan.

DAILY EMERGENCY TRAINING (Pelatihan Kegawatdaruratan Sehari-hari), memberikan wawasan dan keterampilan dasar yang sangat berguna bagi keselamatan anggota keluarga. Hanya perlu waktu 7 (tujuh) jam, Anda dan anggota keluarga akan mampu menguasai keterampilan dasar penanganan kegawatdaruratan.

Materi yang didapat antara lain                ;

1.       Wawasan Kedaruratan Potensi Bahaya (teori)
2.       Sikap mental menghadapi kondisi darurat (teori)
3.       Penanganan bahaya api ringan (teori dan praktek)
4.       Penanganan gigitan binatang (praktek)
5.       Penanganan luka ringan dan patah tulang (praktek)
6.       Penanganan tenggelam (praktek)
7.       Penanganan serangan jantung mendadak dan RJP (praktek)
8.       Simulasi menghadapi gempa bumi dan angin ribut

Waktu dan Tempat Pelaksanaan              :

Ahad, 5 Juni 2011
Bumi Perkemahan Cibubur
Pukul 09.00 s/d 16.30 WIB (mohon tidak terlambat)

Biaya Pelatihan :

Umum/reguler                 Rp. 300.000,-
Pelajar/Mahasiswa         Rp. 150.000,-
Biaya khusus bagi pendaftar satu keluarga

Fasilitator           :

Dipandu oleh pelatih-pelatih berpengelaman dan bersertifikat, serta asisten praktek yang sarat pengalaman yang tergabung dalam INDONESIAN RESCUE CLUB (IRC). Makan siang, air mineral, dan seluruh perlengkapan praktek disediakan oleh panitia.

Informasi dan Registrasi                               :

Eko Yudho 08161693044
Bayu Gawtama 085219068581