Jumat, 03 Juni 2011

Pertolongan Pertama pada Luka


Berikut ini beberapa tips sederhana mengenai pertolongan pertama yang dapat kita lakukan apabila kita atau anak kita terluka :


1. Tetap tenang. Melihat darah mungkin membuat panik sebagian besar orang, namun penting untuk tetap mengontrol diri tetap tenang. Anda akan membuat keputusan yang lebih baik jika Anda tenang.



Kenali ringan-beratnya luka. Mengenali jenis luka sangat penting. Luka yang ringan dan tidak banyak perdarahan mungkin dapat anda tangani sendiri. Tapi jangan mencoba menangani sendiri luka yang serius dan banyak perdarahan. Meskipun demikian, pada luka serius anda tetap dapat melakukan pertolongan pertama dengan melakukan penekanan pada luka menggunakan kain/balut tekan untuk menghentikan perdarahan dan segera membawanya ke UGD. Mungkin tidak mudah membedakan antara luka ringan dan luka berat. Contoh luka ringan : luka lecet, luka gores, dan luka dengan perdarahan sedikit. Contoh luka berat : luka tusuk di perut, luka tusuk di dada, luka sayat yang luas/panjang, dan luka dengan perdarahan banyak.




2. Lakukan penekanan. Sebagian besar pendarahan aktif dapat dihentikan dengan melakukan penekanan langsung pada luka menggunakan lap/kain/pakaian selama lima atau sepuluh menit. Kesalahan yang paling umum biasanya adalah berhenti menekan terlalu cepat untuk mengintip lukanya. Kesalahan ini bisa saja menyebabkan pendarahan yang lebih banyak atau terjadi penggumpalan yang mempersulit untuk mengontrol tekanan selanjutnya. Jika pendarahan terjadi lagi setelah sepuluh menit penekanan dilanjutkan, lakukan lagi penekanan dan hubungi dokter untuk meminta pertolongan. Jangan gunakan turniket (alat untuk menghentikan pendarahan) atau ikatan pada lengan atau kaki jika tidak terlatih untuk menggunakannya sebab akan berisiko terjadi beberapa komplikasi. Luka pada daerah tertentu seperti kepala, wajah, jari tangan dan jari kaki akan mengeluarkan darah lebih banyak dibandingkan bagian tubuh lainnya. Hal tersebut disebabkan pembuluh darah kapiler di daerah tersebut lebih banyak.




3. Bersihkan dan balut luka. Jika Anda merasa yakin dan mampu mengatasi masalah pada luka ringan, basuhlah luka dengan air bersih, bila perlu basuh luka dengan air mengalir. Periksa luka dan yakinkan bahwa luka tersebut sudah bersih. Luka yang tidak bersih dapat menyebabkan infeksi di kemudian hari.




4. Berikan larutan povidone iodine (nama merek betadine) dan salep antibiotik, lalu balut dengan kassa yang steril. Bila anda belum bisa melakukannya, hubungi dokter anda. Mintalah penjelasan kepada dokter anda bagaimana melakukan perawatan luka di rumah. Jika terjadi kemerahan, pembengkakan, muncul nanah, atau pendarahan berulang-ulang pada luka, konsultasikan secepatnya. Pemberian povidone iodine dan alkohol menyebabkan perih pada luka. Jika anak Anda baru saja diimunisasi tetanus, injeksi tetanus tidak dibutuhkan. Jika anak Anda belum mendapatkan booster tetanus selama lima tahun, dokter anak Anda mungkin akan menganjurkan pemberian injeksi imunisasi tetanus.




5. Segera ke dokter/UGD bila luka serius. Tidak peduli seberapa banyak (atau seberapa sedikit) pendarahan yang terjadi, hubungi dokter jika luka cukup dalam (menembus kulit) atau panjangnya lebih dari ½ inci (1,27 cm). Luka yang dalam dapat merusak otot dan pembuluh darah, meskipun kondisi luar luka tidak terlihat serius. Luka lecet yang panjang dan terletak pada wajah, dada, dan punggung biasanya menyisakan bekas luka yang buruk. Dalam situsi tersebut, luka perlu ditutup (dijahit), bekas luka mungkin akan lebih sedikit membekas. Jika ragu apakah luka perlu dijahit atau tidak, hubungi dokter/ke UGD. Luka sebaiknya dijahit dalam waktu kurang dari 8 jam setelah luka terjadi.




sumber : http://www.arisclinic.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar