Kamis, 26 Mei 2011

Jenis Gigitan Ular dan Tips Mengatasinya

Tidak semua ular berbahaya, namun jangan pernah menganggap remeh hewan yang satu ini. Mengenal beberapa jenis ular dan gigitannya, akan sangat membantu kita dalam mengambil tindakan yang tepat. Terlambat atau salah mengatasi gigitan ular (snake bite), akan berdampak sangat serius. Tidak sedikit yang berujung pada kematian.

Gambaran Klinis Gigitan Ular     :

Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular.
Gejala lokal:  edema (pembengkakan), nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).
Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi (ludah bertambah banyak), muntah, nyeri kepala, pandangan kabur

Beberapa jenis ular yang sering kita jumpai, antara lain                :

1. Ular hijau (Trimeresurus albolaris)
2. Ular tanah (Ankistrodon rhodostoma)
3. Ular welang (Bungarusfasciatus)
4. Ular sendok (Naya sputatrix)

Jenis Gigitan Ular

Gigitan Elapidae (misal:  ular kobra, ular weling, ular welang, ular sendok, ular anang, ular cabai, coral snakes, mambas, kraits)

1. Semburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kaku pada kelopak mata, bengkak di sekitar mulut.
2. Gambaran sakit yang berat, melepuh, dan kulit yang rusak.
3. dampak 15 menit setelah digigit ular ; muncul gejala sistemik.
4. Dampak 10 jam setelah digigit ular ; paralisis urat-urat di wajah, bibir, lidah, tenggorokan, sehingga sukar bicara, susah menelan, otot lemas, kelopak mata menurun, sakit kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa di sekitar mulut.
5. Kematian dapat terjadi dalam 24 jam.

Gigitan Viperidae/Crotalidae (ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo):

1. Gejala lokal timbul dalam 15 menit, atau setelah beberapa jam berupa bengkak di dekat gigitan yang menyebar ke seluruh anggota badan.
2. Gejala sistemik muncul setelah 5 menit atau setelah beberapa jam.
3. Keracunan berat ditandai dengan pembengkakan di atas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ditandai dengan perdarahan hebat.

Gigitan Hydropiidae (misalnya: ular laut)

1. Segera timbul sakit kepala, lidah terasa tebal, berkeringat, dan muntah.
2. Setelah 30 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh, dilatasi pupil, spasme otot rahang, paralisis otot, mioglobulinuria yang ditandai dengan urin warna coklat gelap (ini penting untuk diagnosis), ginjal rusak, henti jantung.

Gigitan Rattlesnake dan Crotalidae (misalnya: ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo)

1. Gejala lokal: ditemukan tanda gigitan taring, pembengkakan, ekimosis, nyeri di daerah gigitan, semua ini indikasi perlunya pemberian polivalen crotalidae antivenin.
2. Anemia, hipotensi, trombositopeni.

Cara Mengatasinya

1. Tenang dan jangan panik
2. Tidak terlalu banyak bergerak apalagi menggerakkan bagian tubuh yang terkena gigitan ular
3. Sedapat mungkin mengidentifikasi jenis ular yg menggigit, kalau tahu nama sebenarnya akan jauh lebih membantu, kalaupun tidak jangan dipaksakan mengejar ular tersebut nanti malah bisa digigit dua kali lagi
4. Jangan ditoreh/dilukai/dirobek
5. Diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan
6. Bila belum tersedia antibisa, ikatlah 2 ujung yang terkena gigitan. Tindakan ini kurang berguna jika dilakukan lebih dari 30 menit setelah gigitan.
7. Segera bawa ke rumah sakit

Tips! Jika tergigit ular berbisa sekali, usahakan jangan bergerak terlalu banyak. Semakin banyak gerak akan semakin mempercepat bisa ular menyebar ke seluruh tubuh. Angkat si sakit dengan usungan. Ikatlah bagian badan tepat di atas luka gigitan dengan sehelai kain. Jangan mengikat terlalu kencang. Segera bawa ke dokter terdekat. Bila jauh dari fasilitas kesehatan/dokter, lakukan sayatan pada luka gigitan baru dengan pisau yang telah bebas kuman, kemudian hisaplah dan ludahkan secepatnya, lakukan beberapa kali.

Perhatian! Jangan menyayat atau menghisap luka gigitan yang telah lebih dari 1/2 jam. Menghisap harus dengan mulut yang sehat dan tidak ada luka di mulut.

 Ciri-ciri ular berbisa

1. Bentuk kepala segiempat panjang
2. Gigi taring kecil
3. Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan

Ciri-ciri ular tidak berbisa

1. Bentuk kepala segitiga
2. Dua gigi taring besar di rahang atas
3. Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring

Rasa nyeri pada gigitan ular mungkin ditimbulkan dari amin biogenik, seperti histamin dan 5-hidroksitriptamin, yang ditemukan pada Viperidae.

Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular berbisa, yaitu terjadi edema (pembengkakan) pada tungkai ditandai dengan 5P: Pain (nyeri), Pallor (muka pucat), Paresthesia (mati rasa), Paralysis (kelumpuhan otot), Pulselesness (denyutan). (dari berbagai sumber)

Referensi:
Sudoyo AW, et.al. (ed.) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. 2006. FK UI. Jakarta. Hlm. 210-212.

3 komentar:

  1. Ciri-ciri ular berbisa/tidak kok bertentangan dengan http://dokter82.wordpress.com/2011/12/17/gigitan-ular-sabu-serum-anti-bisa-ular/

    BalasHapus
  2. Terbalik, ciri - ciri ular berbisa dan tidak berbisa.

    BalasHapus
  3. kalo hewan peliharaan yang digigit ular gimana pengobatannya.

    BalasHapus